I am not a writer, I just love to share

Tuesday, March 13, 2018

Pengalamanku Mengikuti Orientasi Persiapan Kerja (OPK) BPJS Ketenagakerjaan


Tulisan saya kali ini adalah episode lanjutan dari tulisan saya sebelumnya yang berjudul Pengalaman dan Perjuanganku Mengikuti Seleksi BPJS Ketenagakerjaan. Orientasi Persiapan Kerja (OPK) BPJS Ketenagakerjaan ini adalah tahap lanjutan ketika kita sudah lulus dari Medical Check Up (MCU). Tahapan ini adalah tahapan dimana peserta tidak lagi berjuang untuk dirinya sendiri namun untuk orang lain juga. Singkat cerita…..
Tepat 10 hari setelah pengumuman lulus ke tahap OPK, BPJSTK mengumumkan 6 gelombang untuk mengikuti OPK BPJSTK yang pada waktu itu saya masuk di gelombang 5 yang dilaksanakan mulai dari tanggal 27 Oktober-10 November 2017. Selama kurang lebih 15 hari kami ber-102 orang ditempa mental dan fisik  bersama Pelatih Terbaik Indonesia dari Marinir, TNI AL (silahkan dibayangkan bagaimana pelatihan fisik dan mental kami, hihihi); serta materi-materi di dalam kelas mengenai keseluruhan BPJS Ketenagakerjaan guna mempersiapkan insan-insan BPJS Ketenagakerjaan yang siap melayani seluruh pekerja Indonesia. Tempat “tempur” kami berlokasi di Gedung Institut BPJS Ketenagakerjaan, Bogor. Mengapa saya sebut tempat tempur? Sedikit clue bahwa disana tempat kami (Angkatan 2017) menyatu dengan tanah dan air, selain itu kami juga dapat lebih menghargai hidup dengan orang lain.
            Saya tidak akan menjelaskan secara mendetail bukan karena tidak ingin berbagi tetapi agar tidak ada unsur spoiler tentang 15 hari berkesan kami selama OPK BPJSTK ini, heheheheheee. Biarlah rekan-rekan merasakan atmosfer yang saya jamin tidak akan pernah terlupakan seumur hidup.  
Pada intinya disana nanti kalian tidak perlu mengeluarkan biaya apapun, hidup selama 15 hari telah dijamin oleh BPJS Ketenagakerjaan mulai dari obat-obatan general, makan, coffee break, laundry, kamar tidur dengan fasilitas hotel bintang lengkap disana dan masih banyak lagi fasilitas-fasilitas yang diberikan kepada para calon pegawai BPJS Ketenagakerjaan tahun 2017 lalu. Semoga rekan-rekan juga bisa merasakan OPK di Institut BPJS Ketenagakerjaan tahun ini, amin.
Semoga tulisan amatiran saya ini bermanfaat untuk rekan-rekan dan semoga rekan-rekan ketika berhasil nanti tidak lupa berbagi untuk orang lain dengan cara apapun. Karena saya menulis bukan karena saya penulis tetapi karena saya ingin sedikit memberikan sesuatu kepada negeri ini. Mohon maaf jika terdapat kata yang tidak berkenan di hati, semoga kita semua selalu diberikan keberuntungan dan keberkahan hidup. Salam Perjuangan, Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatu. 

Thursday, August 24, 2017

Pengalaman dan Perjuanganku Mengikuti Seleksi BPJS Ketenagakerjaan




Sebenarnya bukan dari sini perjuangan melamar kerja saya dimulai. Saya sudah melamar kerja terhitung sejak yudisium kampus bulan Juli 2016. Sebelum saya membagi cerita tentang petualangan saya dalam mencari pekerjaan, perkenalkan saya Rengga Destyawan, seorang sarjana lulusan Pendidikan Bahasa Inggris di salah satu PTN di kota Malang. Mungkin sekitar puluhan perusahaan yang sudah menjadi saksi perjuangan saya, diantaranya Astra International, Komisi Pemberantasan Korupsi, MT Gudang Garam, Bank Central Asia, Bank Mandiri, Bank Republik Indonesia, LPP TVRI, Net TV, MT Kraft Heinz ABC Indonesia, Bank Indonesia, Perusahaan Peti Kemas, dan masih banyak lagi. Singkat cerita......

Siapa yang tidak kenal BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)? Pasti banyak diantara kita yang telah paham betul tentang lembaga pemerintahan yang berbentuk badan hukum publik satu ini. Terdapat 2 BPJS, yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. BPJS Ketenagakerjaan adalah hasil transformasi dari Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja). Nah, yang telah saya ikuti proses seleksinya adalah BPJSTK ini, Proses Seleksi dimulai dari tahap 1.Seleksi Administrasi sampai tahap 9.Orientasi Persiapan Kerja. Tahun 2017 ini BPJSTK bekerjasama dengan LPTUI (Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia). Dari sini kisahku dimulai Bismillah.....

1. Seleksi Administrasi
Seleksi administrasi waktu itu saya lalui sekitar bulan Februari 2017. Dalam tahapan pertama BPJSTK ini secara garis besar sama dengan seleksi administrasi rekrutmen lainnya, mulai dari membuat akun pelamar di website resmi BPJSTK dan mengisi form registrasi serta memasukan nomor ijasah, KTP, Kartu Keluarga, dan sebagainya. Namun di tahapan ini belum diminta upload hasil scan berkas-berkas tersebut kecuali untuk foto setengah dan full body tentunya yang asli bukan hasil scan, hehe. Nah untuk foto kebetulan sebelum proses yudisium 2016 lalu saya sekalian foto untuk persiapan kerja.
Dalam tahapan ini yang perlu kalian simpan dan ingat baik-baik adalah email yang digunakan dan passwordnya, karena nanti akan kalian gunakan untuk melihat pengumuman dan jadwal tes selanjutnya.

2. Tes Online
Setelah dinyatakan lulus Tes Tahap 1 Seleksi Administrasi, saya mendapatkan jadwal pada Bulan Maret 2017 untuk mengikuti tes online sekitar dua minggu setelah pengumuman, tetapi karena waktu itu ada perubahan jadwal jadi tesnya mundur hingga kurang lebih satu bulan. Pada saat itu BPJSTK menyampaikan bahwa pengumuman Tahap 1 dilakukan secara bertahap, kabarnya karena pelamar yang mendaftar berjumlah ratusan ribu pelamar. Tetapi teman-teman tidak perlu khawatir karena BPJSTK selalu mengirimkan notifikasi via sms baik yang lulus maupun yang belum lulus tes, meskipun bagi yang belum lulus tes notifikasi smsnya belakangan.
Berdasarkan pengalaman saya, pada tahap tes online ini peserta tes satu dengan yang lainnya akan mendapat jadwal yang berbeda. Waktu itu tes dilaksanakan pada hari Jumat, 28 Maret 2017 pukul 17.00-19.00. Nah peserta diharuskan memilih tempat tes yang nyaman dengan koneksi internet yang stabil, waktu itu saya memilih Telkom WiFi ID. Saya diharuskan untuk login di antara jam tersebut dan tes berlangsung selama 50 menit. Tesnya adalah TPA (Tes Potensi Akademik) yang terdiri dari tes kemampuan verbal, gambar pola, numerik dan analisis kesimpulan (Premis A-Premis B), materi pelajaran Matematika kelas 2 SMA Bab Logika dan Penalaran. Saya ingat betul karena materi itu adalah satu-satunya materi matematika yang saya pahami, ahaha. Oh iya selama menjalani tes diperbolehkan menggunakan kalkulator dan alat bantu hitung lainnya. Alhamdulillah dalam TPA ini saya mampu mengerjakan karena sebelum tes saya telah belajar di sela-sela kesibukan saya mengajar Bahasa Inggris di LBB berlogo Dewa Ilmu Pengetahuan bersama salah seorang rekan tentor matematika.  Tips kali ini kalian kerjakan sesuai kemampuan kalian masing-masing karena ujian TPAnya tidak berhenti sampai disini saja, nanti akan saya jelaskan surprize dari BPJSTK tersebut.  Pengumuman hasil Tes Online sekitar 2 minggu setelah jadwal tes saya, tepatnya pada tanggal 11 Mei 2017, alhamdulillah saya masih diberi kesempatan Allah untuk lanjut ke tahap 3 Confirmatory Test.

3. Confirmatory Test
Dari judul tesnya kita mungkin menebak tes ini hanya menyocokan berkas asli dengan data yang telah kita upload pada tahap administrasi BPJSTK. Ternyata bukan hanya itu, disinilah surprize BPJSTK dimulai gaes.
Pada tahap ini, tes diselenggarakan pada tanggal 16 Mei 2017 di Ibukota provinsi masing-masing, karena saya berdomisili di Probolinggo jadi saya mendapat jadwal tes di Surabaya tepatnya di Empire Palace, sebuah hotel bintang 5 berarsitektur kuno nan megah di kota pahlawan. Menginaplah saya di rumah salah seorang teman yang berkuliah di salah satu PTN di Surabaya selama kurang lebih 4 hari karena serangkaian tes BPJSTK waktu itu diselenggarakan berturut-turut.
Peserta diwajibkan membawa berkas-berkas asli seperti KTP, ijazah, transkrip nilai, surat keterangan bebas narkoba dari RS atau lab serta surat keterangan berkelakuan baik dari kepolisian setempat yang keduanya telah saya urus setelah pengumuman hasil tahap sebelumnya.
Tes kali berlangsung sehari penuh, looh kok bisa? Kan cuma konfirmasi berkas saja? Naah disini saya akan menjelaskan kejutan dari BPJSTK yang saya maksud tadi. Jadi gaes pada tahapan ini kita diberi tes yang hampir serupa dengan tes online. Ya benar kita dites ulang, kenapa demikian? Mungkin karena BPJSTK ingin mengetahui secara langsung apakah kemampuan kita pada saat tes online sama dengan kemampuan kita saat tes langsung. Jadi Believe in yourself guys karena setiap tahapan tes saling berkaitan. Sudah terjawab kan penasarannya teman-teman perihal surprize BPJSTK di atas? Kejutan yang diberikan tidak sampai situ saja, karena tes tahap ini diumumkan keesokan harinya. Dan ternyata hasil pengumumannya muncul H-60 menit sebelum tes tahap selanjutnya, terbayang kan paniknya? Alhamdulillah Allah memberikan kesempatan lagi untuk lanjut tes ke tahap 4 Psikotes pada tanggal 17 Mei 2017 di tempat yang sama.

4. Psikotes
Pada tahap tes psikotes ini berlangsung selama kurang lebih 5 jam. Tes meliputi tes kepribadian, pauli, menggambar orang, menggambar pohon dan wartegg. Sama seperti pada tes sebelumnya selalu jadilah diri sendiri tapi bukan berarti kalian hadir di tempat tes dalam keadaan tanpa persiapan. Saran saya untuk teman-teman yang mau mengikuti tes psikologi apapun, silahkan teman-teman belajar menggambar orang, pohon dan wartegg yang benar berdasarkan ilmu psikologi. Sebagai contoh pada tes menggambar orang, kalian tidak boleh menggambar orang kartun/anime. Kalian disarankan menggambar orang sesuai jenis kelamin teman-teman, kemudian hindari pengulangan goresan pensil, anggota tubuh harus lengkap, tambahlah aksesoris sesuai dengan aktifitas yang dilakukan, dan masih banyak lagi.
Hasil pengumuman tes psikologi ini diumumkan pada malam hari. Tes selanjutnya adalah Diskusi kelompok dan wawancara psikologi yang dilaksanakan tepat keesokan harinya. Daaan alhamdulillah ya Allah, saya diberi kesempatan lagi untuk lanjut ke tahap 5.

5. Diskusi Kelompok dan Wawancara Psikologis
Tes ini diselenggarakan pada tanggal 18 Mei 2017 mulai pukul 13.45-17.00 dan masih di tempat sama. Seluruh peserta yang lulus diwajibkan untuk registrasi menurut abjad untuk dikelompokan berjumlah 10 orang dengan setiap kelompok diuji dan diawasi oleh satu psikolog. Setelah masuk ruangan dan duduk berdasarkan kelompok, kami diminta duduk sesuai nomor presensi pada sebuah kursi lengkap dengan meja bundar karena ujian pertama adalah Diskusi Kelompok. Bu Puji, psikolog yang bertugas menguji kami waktu itu memberikan sebuah kasus sederhana tentang kepegawaian BPJSTK. Kasus tersebut bersifat nalar dan masing-masing dari kami diwajibkan menganalisa terlebih dahulu selama 5 menit kemudian kami diwajibkan untuk menyatukan pemikiran kami ber-10 dengan diskusi kelompok.
Setelah dimulai oleh psikolog pengawas kami, diskusi kelompok kami berjalan namun belum ada yang mengajukan diri sebagai pemimpin forum. Kemudian saya mengangkat tangan guna memberi saran agar dipilih salah seorang yang bisa memimpin forum agar cepat tercapai mufakat dan ternyata forum mengajukan saya saja yang memimpin diskusi. Saya bukalah forum tersebut dan saya perkenalkan diri kemudian disusul teman-teman yang lain, setelah itu saya mengingatkan waktu yang tersisa tinggal 12 menit dari 15 menit waktu yang diberikan pengawas. Kemudian saya mengatur jalannya diskusi agar seluruh anggota forum dapat menyampaikan hasil pemikirannya dari kasus tersebut secara bergilir. Sebelum itu saya meminta sukarelawan dari anggota forum untuk menjadi note taker, tetapi di luar perkiraan saya justru tidak ada seorangpun diantara mereka yang mau mengambil role tersebut, padahal itu akan menjadi tambahan nilai untuk mereka. Dan akhirnya terpaksa saya juga yang mengambil peran tersebut. Setelah seluruh peserta forum menyampaikan gagasannya, saya memusyawarahkannya dengan forum dibantu catatan kecil saya selama diskusi berlangsung, dan akhirnya kami mendapatkan mufakat sebelum waktu yang diberikan habis.
Setelah selesai Tes Diskusi Kelompok kami diminta keluar meninggalkan ruangan kecuali salah satu dari kami karena akan langsung diadakan tes wawancara psikologi oleh psikolog yang sama dari LPTUI. Setelah menunggu sekitar 2 jam sambil membaca berbagai doa, tiba giliran saya untuk tes wawancara. Saya masuk ruangan dengan tegap dan percaya diri, sampai di hadapan psikolog saya langsung dipersilahkan duduk. Kemudian wawancara dimulai dari pertanyaan umum “silahkan perkenalkan diri anda” kemudian ditanya seputar keluarga, kesibukan setelah lulus sampai sekarang, pengalaman organisasi dan motivasi “beralih” profesi dari Pengajar Bahasa Inggris ke Pegawai BPJSTK will be. Ada beberapa pertanyaan yang menyangkut peran saya dalam diskusi kelompok sebelumnya juga loh. Jadi tips menurut saya selalu berdoa, jadilah diri sendiri karena psikolog pasti tahu jika teman-teman tidak jujur dan yang terakhir persiapkan segala kemungkinan apapun dengan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari pengalaman orang lain yang serupa.
Hasil pengumuman dari tahap ini ke tahap 6 tes kesehatan dan wawancara user (wanser) lumayan lama sekali jaraknya sekitar satu bulan yaitu pada 21 Juni 2017. Itu adalah 10 hari terakhir dari puasa ramadhan guys. Dan alhamdulillah Allah memberikan saya rejeki di ramadhan tahun ini dengan lulusnya saya ke tahap selanjutnya yang jatuh pada tanggal 10 dan 12 Juli 2017.

6. Tes kesehatan dan Wawancara User
Kurang lebih sekitar 2 minggu sejak hari pengumuman menuju tanggal ujian, mengingat itu adalah tes kesehatan yang pertama kali saya jalani. Saya sungguh-sungguh mengubah pola hidup saya, dari tidak tidur sehabis subuh, lari pagi hari rutin, meninggalkan makanan bersantan berkolesterol tinggi serta mengurangi asupan gula berlebih dengan mengganti kebiasaan saya minum minuman manis dengan air putih sebanyak mungkin. Tentu pola hidup baru sangat sulit di awal, tapi karena saya punya mimpi untuk bekerja di instansi pemerintahan jadi saya lawan malas itu. Salah satu hal ujian berat adalah saya tidak makan ketupat dengan sayur lodeh ditemani opor ayam yang menjadi maskot di hari raya idul fitri.
Tiba saatnya saya tes kesehatan, tesnya berlokasi di eLabs Telkomedika di Surabaya, tempat itu merupakan laboratorium yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Tes kali ini ditangani langsung oleh pihak eLabs Telkomedika bukan lagi oleh LPTUI. Tes kesehatannya meliputi tinggi & berat badan, lingkar pinggang, tes urine, kandungan kolesterol dalam darah, rontgen thorax, rekam jantung, tensi darah, tes pendengaran, tes buta warna, tes ambeien, rongga mulut, itu yang saya ingat. Seluruh rangkaian tes kesehatan sudah saya selesaikan dengan penuh harap saya bisa mendapatkan keberuntungan sekali lagi. Setelah kurang lebih 2 jam tes, saya pun pulang untuk menyiapkan diri pada tes selanjutnya yaitu wawancara user. Oh ya guys, tes kesehatan dan tes wawancara user di region Surabaya dibedakan harinya karena dibagi menjadi beberapa sesi.
2 hari kemudian saya mengikuti tes wawancara user di Hotel Mercure Grand Mirama, Surabaya. Lagi-lagi hotel bintang 5 menjadi venue BPJSTK untuk tes tahap ini. Dengan membawa tas baju saya dengan pedenya mengikuti tes, karena setelah tes saya langsung bergegas pulang ke kampung halaman. Saya registrasi kehadiran di petugas LPTUI waktu itu, tetapi bapak dan ibu yang mewawancarai saya dari BPJSTK langsung.
Tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya jika wanser itu lebih menegangkan daripada wawancara psikologi. Ternyata saya salah, justru saya dibuat sangat nyaman menjawab pertanyaan seputar pencapaian saya selama masa kuliah dan setelah lulus kuliah. Tes tersebut berlangsung kurang lebih 45 menit, jujur waktu selama itu tidak terasa guys, bapak ibu BPJSTK sangat ramah dan sangat mengayomi pencari kerja seperti saya ini. Selesai wawancara user saya langsung meninggalkan lokasi tes dan kembali ke hometown.

Hasil tes kesehatan dan wawancara user akan diumumkan sekitar 2 minggu setelah hari terakhir wanser, namun ternyata BPJSTK lagi-lagi memberikan saya kejutan. Mengapa? Karena hasil pengumuman keluar menjelang pengibaran bendera merah putih di Istana Merdeka. Ya tepat 17 Agustus 2017 lalu hasil pengumuman saya keluar dan Allah membuat sesuatu yang mustahil menjadi nyata. Allah menjadikan saya salah seorang peserta OPK (Orientasi Persiapan Kerja) BPJSTK, alhamdulillah alhamdulillah alhamdulillah maturnuwun Gusti. InsyaAllah saya akan berbagi pengalaman lagi selama masa OPK saya karena saya bisa seperti ini juga karena orang-orang baik yang secara tidak langsung membantu saya dengan membagikan pengalamannya mengikuti tes di BPJSTK. FYI untuk wilayah Surabaya saja peserta tes di tahap confirmatory test di  kurang lebih 2000 peserta dan yang lulus ke tahap tes kesehatan dan wanser menyisakan 194 peserta. Masyaallah

Satu hal pesan saya kepada teman-teman, tidak bermaksud menggurui atau mengajari hanya bermaksud berbagi, jangan pernah merisaukan urusan dunia dengan overthinking yang kita buat sendiri. Selama kita selalu berusaha berbuat baik dan ikhlas dalam berproses pasti Allah memberikan jalan dibalik kesulitan. Semoga bermanfaat untuk teman-teman, mohon maaf atas kesalahan dalam tulisan amatiran saya ini. Salam Perjuangan, Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatu.




Pengalamanku Mengikuti Orientasi Persiapan Kerja (OPK) BPJS Ketenagakerjaan

Tulisan saya kali ini adalah episode lanjutan dari tulisan saya sebelumnya yang berjudul Pengalaman dan Perjuanganku Mengikuti Seleks...